Contoh Nilai Pendidikan Karakter dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Nilai Pendidikan Karakter dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Nilai Pendidikan Karakter – Pendidikan Karakter merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Mendikbud sejak 2016.

Hal ini di rasa penting guna membangun karakter generasi bangsa yang lebih baik. Apa saja 18 contoh nilai pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari? Cari tahu selengkapnya di artikel ini, ya!

Untuk membentuk generasi yang baik maka perlu dilakukan pembenahan dari segi karakter.

Maka dari itu, menerapkan berbagai nilai pendidikan karakter seperti bertanggungjawab, toleransi, cinta lingkungan, peduli, sosial, dan lain sebagainya penting sekali. Akan sangat efektif lagi bila di ajarkan sejak dini.

Fungsi Pendidikan Karakter

Berikut ini beberapa fungsi dari pendidikan karakter:

  1. Menguatkan dan memperbaiki andil dan peran setiap orang, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk bertanggungjawab dan melakukan partisipasi dalam pengembangan potensi masyarakat.
  2. Menyaring budaya dari bangsa lain secara otomatis menjadi salah satu fungsi dari nilai pendidikan karakter karena tidak semua budaya cocok untuk di adopsi oleh masyarakat.
  3. Membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik sehingga mampu memiliki cara pandang dan berpikir baik, memiliki hati nurani, bersikap dan berperilaku yang luhur.

Itulah 3 fungsi utama dari pendidikan karakter yang wajib kamu ketahui.

Contoh Pendidikan Nilai Karakter Dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini contoh-contoh pendidikan nilai karakter yang bisa ditemukan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Toleransi

Contoh pendidikan nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari yang pertama adalah toleransi. Toleransi merupakan sikap saling menghargai di tengah perbedaan yang ada.

Penting bagi masyarakat Indonesia yang terbentuk dari ribuan bangsa, agama yang berbeda, dan budaya yang kaya untuk memiliki sikap toleransi.

2. Religius

Selanjutnya adalah religius. Nilai karakter religius penting sekali untuk di miliki mengingat adanya 6 agama yang di akui oleh pemerintah Indonesia.

Hal ini bisa di implementasikan dengan melakukan peribadatan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

3. Jujur

Kejujuran amatlah penting dalam karakter seseorang. Jujur akan menempatkan seseorang pada pribadi yang dapat di percaya oleh banyak orang.

Hal tersebut meliputi pada perkataan dan juga tindakan yang bersangkutan.

4. Kreatif

Contoh nilai pendidikan karakter selanjutnya adalah kreatif. Ini adalah sikap untuk selalu menemukan cara baru dalam melakukan hal-hal yang biasa.

Orang kreatif selalu bisa menemukan celah bagaimana mereka melakukan hal sehari-hari namun dengan satu ciri yang menjadi khasnya mereka sendiri.

Baca Juga : Contoh Pendidikan Eksklusif dan Inklusif

5. Disiplin

Disiplin merupakan karakter baik yang akan sangat bermanfaat bila di miliki setiap orang.

Dengan sikap selalu patuh pada aturan dan tata tertib, pasti individu akan menemukan dirinya selalu selamat dan siap untuk satu situasi.

Disiplin patut diterapkan sejak dini hingga kelak bisa menjadi manusia dewasa yang baik.

6. Kerja Keras

Semua orang ingin sukses namun hanya sedikit yang tahu bahwa untuk mencapainya perlu kerja keras. Maka dari itu, nilai karakter kerja keras harus di tanamkan sejak dini.

Selalu percaya bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil patut menjadi motto hidup individu dari kecil hingga dewasa.

7. Rasa Ingin Tahu

Contoh nilai pendidikan karakter berikutnya adalah rasa ingin tahu. Penting sekali bagi setiap individu untuk memiliki rasa ingin tahu.

Hal ini akan memicu berbagai pengetahuan untuk ditemukan dengan sendirinya oleh individu.

Rasa ingin tahu bisa juga ditandai dengan kegiatan membaca, mengulik, dan juga bertanya.

8. Mandiri

Selanjutnya dalam nilai pendidikan karakter adalah kemandirian. Sikap mandiri penting sekali untuk di benamkan dalam setiap individu dan akan sangat efektif bila belajar dari sejak dini.

Dengan sikap dan perilaku ini, individu tidak akan tergantung pada orang lain dan bisa berdiri sendiri dalam melakukan tugas pribadinya.

9. Demokratis

Sikap merasa bahwa apa yang menjadi hak dan kewajiban diri juga sama dengan hak dan kewajiban orang lain amatlah penting.

Dengan demokratis, semua tindakan dan perbuatan serta konsekuensinya akan sama dan tidak ada yang merasa lebih baik. Demokratis baik ditanamkan sejak dini agar kelak menjadi pribadi yang baik.

10. Menghargai Prestasi

Contoh nilai pendidikan karakter yang wajib dimiliki oleh semua individu dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah menghargai prestasi.

Sikap ini penting karena akan memicu individu untuk selalu menghasilkan sesuatu yang baik untuk masyarakat.

Selain itu, tentunya di barengi dengan kemampuan mengakui dan juga menghargai prestasi atau keberhasilan orang lain.

Contoh Pendidikan Eksklusif dan Inklusif

Contoh Pendidikan Eksklusif dan Inklusif

Contoh pendidikan eksklusif dan inklusif kadang membuat bingung para orang tua yang sedang mencari sekolah untuk anak-anak mereka. Ada sekolah yang menolak di sebut eksklusif, tapi kenyataannya sekolah tersebut tidak bisa menerima anak mereka.
Sekolah eksklusif sering di asosiasikan dengan sekolah umum, sedangkan sekolah inklusif untuk anak-anak difabel. Karena itu, perlu contoh-contoh untuk memahami kedua model pendidikan ini.

Contoh Pendidikan Eksklusif dan Inklusif

Di kutip dari Pendidikan Inklusif, Norbertus Tri Suswanto Saptadi dan Kawan-kawan (2023:19), sistem penyelenggaraan pendidikan di bagi menjadi 2, yaitu pendidikan eksklusif dan pendidikan inklusif.
Agar lebih jelas, berikut adalah pembahasan tentang contoh pendidikan eksklusif dan inklusif tersebut.

1. Pendidikan Eksklusif

Pendidikan eksklusif adalah pendidikan yang tidak bisa diakses oleh sebagian masyarakat. Biasanya pembatasan-pembatasan itu di sebutkan dalam syarat pendaftaran. Misalnya, sehat jasmani dan rohani, beragama tertentu hingga penyataan kemampuan membayar.
Beberapa perguruan tinggi telah berusaha mendobraknya. UGM misalnya, telah meluluskan beberapa mahasiswa tunanetra. Belum lama ini viral mahasiswa Universitas Brawijaya bersalaman dengan rektor menggunakan kaki ketika wisuda.
Contoh dari pendidikan eksklusif adalah:
  • Sekolah umum
    Meski terlihat menerima siswa dari berbagai kalangan, namun banyak sekolah yang tidak menerima siswa berkebutuhan khusus. Dalam bahasa yang lebih halus, mereka menyebutnya “tidak bisa memfasilitasi”.
  • Sekolah yang berbasis agama
    Sebagian sekolah berbasis agama menerapkan ujian pengetahuan agama yang bersangkutan.
  • Home schooling
    Home schooling di selenggarakan secara mandiri oleh masing-masing keluarga.

Baca Juga : Strategi Menanamkan Pendidikan Karakter di Kelas

2. Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif merupakan cita-cita dari pendidikan di Indonesia, yaitu ketika semua anak dapat mengakses pendidikan yang diinginkan. Beberapa cara telah di rintis, antara lain Bidikmisi untuk mahasiswa tidak mampu dan program inklusi di sekolah negeri.
Berikut adalah contoh pendidikan inklusif.
  • Sekolah negeri inklusi
    Saat ini, calon siswa berkebutuhan khusus dapat mendaftarkan diri di sekolah dasar negeri melalui jalur inklusif di PPDB tiap kota. Sekolah-sekolah tersebut di wajibkan menyediakan kuota untuk jalur inklusif.
  • Sekolah Luar Biasa atau SLB
    SLB memang disediakan secara khusus untuk menerima anak-anak yang tidak di terima di sekolah umum karena keterbatasannya.
  • Sekolah alam
    Sebagian besar sekolah alam bersifat inklusi. Bagi mereka, semua anak memiliki keunikan dan berbeda antara satu dengan yang lainnya.

ontoh pendidikan eksklusif dan inklusif di atas memberikan gambaran bahwa akses ke dunia pendidikan makin terbuka untuk calon siswa dari berbagai latar belakang. Pendidikan yang makin baik dan merata akan memajukan sebuah bangsa

Strategi Menanamkan Pendidikan Karakter di Kelas

Strategi Menanamkan Pendidikan Karakter di Kelas

Strategi Menanamkan Pendidikan Karakter – Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter pada seseorang, khususnya anak. Karakter sendiri merupakan sifat atau ciri khas yang melekat pada diri seseorang dalam berperilaku sehari-hari dan dapat di pengaruhi oleh lingkungan maupun orang terdekat, misalnya keluarga dan sekolah. Keluarga merupakan tempat belajar dan pembentukan karakter pertama yang di peroleh oleh anak.

Selain itu, lingkungan sekolah juga menjadi tempat memperoleh pendidikan karakter bagi anak. Pendidikan karakter juga di rumuskan dalam UUD no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1:

Sehingga dapat di simpulkan bahwa, pendidikan bukan hanya mengembangkan kecerdasan saja, melainkan menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berguna bagi bangsa dan negara. Melalui pendidikan karakter di sekolah, maka akan tercipta generasi yang bermoral dan berpendidikan. Tentunya di perlukan strategi untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa di sekolah.

5 Strategi Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Kelas

Guru memiliki peran penting untuk mencerdaskan serta membangun karakter generasi bangsa di sekolah. Guru juga menjadi orang tua, teman, penasehat serta pendengar yang baik bagi siswa di sekolah. Sebagai sosok berpendidikan, guru bukan hanya memberikan pengetahuan akademik saja pada siswa, melainkan mendidik anak menjadi manusia yang baik, bijak dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah, di perlukan dukungan antara pihak sekolah dengan orangtua murid untuk melihat perkembangan. Berikut ini merupakan 10 strategi menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas, di antaranya yaitu:

1. Memberikan Contoh yang Baik untuk Siswa

Selain memberikan materi akademik, siswa harus mendapatkan contoh berperilaku yang baik. Guru yang merupakan orang tua siswa di sekolah dapat berperilaku atau bertindak yang baik, guna memberikan contoh yang untuk siswanya. Dari contoh tersebutlah murid dapat belajar dan mengikuti perilaku positif dari guru.

2. Memberikan Apresiasi

Selain sebagai ucapan selamat atau Terima kasih atas keberhasilan yang di ukir, apresiasi pada murid merupakan salah satu hal yang berharga guna menyemangatkan murid untuk kembali mengukir prestasi. Guru bukan hanya memberikan apresiasi pada pencapaian akademik saja, melainkan memberikan apresiasi kepada murid yang berperilaku baik, jujur dan saling membantu.

Baca Juga : Apa itu Pendidikan Vokasi? Berikut Penjelasannya!

Misalnya dengan mengapresiasi nilai murid yang masih di bawah rata-rata, karena tidak menyontek saat mengerjakan latihan soal SD atau memberi nasehat kepada siswa yang menyontek. Hal tersebut menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter di kelas.

3. Memberikan Pesan Moral pada Setiap Pelajaran

Di samping memberikan bank soal SD, sebagai guru, Anda harus menyisipkan nilai moral dalam pelajaran tersebut. Bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran, melainkan penanaman moral yang dapat di jadikan sebagai pedoman hidup. Misalnya ketika mengajarkan matematika, guru bukan hanya memberikan rumus, tetapi mengajarkan bahwa hidup seperti mengerjakan soal matematika, ketika ada soal sulit kita harus berusaha, berpikir dan bersabar dalam menyelesaikannya.

Dengan menanamkan nilai moral dalam setiap pelajaran, maka siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah hidup, serta selalu berpikir optimis dan berusaha untuk menyelesaikan masalah.

4. Jujur dan Terbuka pada Kesalahan

Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan, tak terkecuali guru. Sebagai guru, mungkin Anda pernah melakukan kesalahan baik dalam mengoreksi maupun menyampaikan materi, serta datang terlambat ke kelas. Anda harus terbuka pada kesalahan sekecil apapun. Hal tersebut juga bisa di jadikan contoh pada murid untuk selalu berperilaku jujur dan tidak malu mengakui kesalahan.

Hilangkan rasa gengsi, karena pembuka pada kesalahan menjadi salah satu cara menanamkan pendidikan karakter pada murid. siswa akan menjadi seseorang yang berani bertanggung jawab atas kesalahan yang di buatnya.

5. Mengajarkan Sopan Santun

Sopan santun merupakan perilaku yang wajib di tanamkan kepada siswa. Salah satunya dengan sejumlah sekolah yang menerapkan 5S yaitu salam, senyum, sapa, sopan dan santun. Meskipun terdengar sepele, namun sopan santun perlu di ajarkan kepada siswa agar mereka dapat menjaga sikap saling menghormati.

Sebagai guru, Anda harus menegur siswa yang kurang sopan guna mengoreksi perilaku tersebut. Teguran bukan berarti Anda harus memarahi siswa, melainkan cukup mengingatkan siswa jika perilaku tersebut tidaklah baik. Jangan lupa untuk selalu mencontohkan perilaku sopan dan santun.