Konsep Pendidikan Inklusif: Pengertian, Tujuan & Prinsipnya

Konsep Pendidikan Inklusif: Pengertian, Tujuan & Prinsipnya

Konsep pendidikan inklusif adalah pendidikan yang terbuka untuk seluruh siswa.

Setiap orang berhak untuk mendapatkan akses pendidikan yang sama. Nah, dalam mewujudkan hal ini, Indonesia menerapkan konsep pendidikan inklusif.

Dalam penerapannya, konsep pendidikan ini membutuhkan partisipasi seluruh peserta didik, sekolah, guru, dan juga orang tua.

Oleh karena itu, selain mendukung dengan menyiapkan dana pendidikan anak, orang tua juga perlu ikut serta dalam memberikan pendidikan di rumah sesuai yang diajarkan di sekolah.

Lantas, apa itu konsep pendidikan inklusif? Mari simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Pengertian Konsep Pendidikan Inklusif

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata inklusif memiliki makna ‘termasuk’ atau ‘terhitung’. Hal ini berarti tidak ada yang di keluarkan atau di kecualikan.

Nah, apabila digabungkan dengan konsep pendidikan, hal ini bisa berarti bahwa sistem pendidikan tidak mengecualikan siapapun.

Dengan kata lain, konsep pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang terbuka untuk seluruh peserta didik, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Dalam sistem pendidikan ini, baik peserta didik umum dan ABK ditempatkan dalam satu kelas yang sama.

Dengan demikian, seluruh siswa akan mendapatkan pelayanan yang sama dan di harapkan dapat menerima adanya perbedaan di sekitar mereka.

Seperti yang sudah di sebutkan di awal, penerapan konsep pendidikan inklusif ini mengharuskan adanya keterlibatan guru, sekolah, dan orang tua.

Sejarah Konsep Pendidikan Inklusif

Konsep pendidikan inklusif di temukan pertama kali di negara Skandinavia, seperti Swedia, Denmark, dan Norwegia. Kemudian, konsep ini di adopsi oleh Amerika Serikat dan juga Inggris.

Setelah itu, seiring dengan berkembangnya wacana mengenai hak pendidikan untuk semua orang, konsep pendidikan inklusif menjadi fokus utama banyak negara, termasuk Indonesia.

Sebenarnya, Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk memenuhi hak pendidikan seluruh masyarakat, termasuk anak-anak yang memiliki kelainan fisik dan mental sejak tahun 1954 silam.

Komitmen ini di wujudkan dengan membentuk Undang-Undang Pendidikan Nomor 12 Tahun 1954.

Pada tahun 1986, Indonesia menerapkan konsep pendidikan inklusif melalui sistem yang disebut dengan pendidikan terpadu.

Dalam sistem ini, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bisa bersekolah di tempat yang sama dengan peserta didik pada umumnya.

Baca Juga : Alasan Pendidikan Lingkungan Hidup Penting Bagi Masa Depan

Prinsip Pendidikan Inklusif

Melansir dari buku Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif yang di tulis oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendikbud), berikut lima prinsip dalam konsep pendidikan inklusif:

  • Prinsip pemerataan dan peningkatan mutu. Melalui pendidikan inklusif, semua peserta didik mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama dan merata. Di sisi lain, konsep ini juga dapat meningkatkan mutu karena sistem pembelajarannya bervariasi.
  • Prinsip kebutuhan individu. Pendidikan harus bisa menyesuaikan dengan kondisi setiap anak. Sebab, setiap peserta didik memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda.
  • Prinsip kebermaknaan. Untuk mewujudkan prinsip ini, pendidikan inklusif harus menciptakan dan menjaga kondisi kelas yang ramah. Selain itu, konsep ini juga harus menciptakan toleransi dengan menerima dan menghargai perbedaan.
  • Prinsip keberlanjutan. Artinya, pendidikan inklusif di laksanakan secara berkelanjutan di semua jenjang pendidikan.
  • Prinsip keterlibatan. Penerapan konsep pendidikan inklusif harus melibatkan semua komponen pendidikan yang berkaitan.

Tujuan Pendidikan Inklusif

Secara garis besar, tujuan pendidikan inklusif adalah memberikan akses pendidikan yang sama untuk seluruh peserta didik. Selain itu, berikut adalah beberapa tujuan pendidikan inklusif:

  • Meningkatkan mutu pendidikan di setiap jenjang
  • Mewujudkan pendidikan yang menghargai keberagaman
  • Menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak diskriminatif
  • Meningkatkan rasa percaya diri seluruh peserta didik
  • Menumbuhkan rasa toleransi terhadap perbedaan
  • Mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk memberikan pendidikan kepada setiap warga negara

Manfaat Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dapat memupuk rasa toleransi seluruh peserta didik, sehingga bisa menghargai dan menerima perbedaan.

Tak hanya itu, pendidikan inklusif ini juga memiliki beragam manfaat lainnya, di antaranya yaitu:

  • Mengurangi diskriminasi terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
  • Membantu mengembangkan pola pikir masyarakat agar lebih terbuka
  • Dapat membantu meningkatkan kesadaran untuk menghargai diri sendiri dan orang lain
  • Sekolah dan guru bisa mengasah kemampuan untuk merespon kebutuhan pembelajaran yang berbeda
  • Setiap anak memiliki kesempatan untuk mengikuti pembelajaran tanpa dipandang sebelah mata
  • Membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk semua orang

Demikian uraian lengkap mengenai pendidikan inklusif, mulai dari pengertian hingga manfaatnya.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa tujuan utama pendidikan inklusif adalah memberikan kesempatan seluruh peserta didik, termasuk ABK untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa adanya diskriminasi.

Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, orang tua memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan rasa percaya diri anak di rumah.